Kornelius Kolik, S.Pd.SD, satu di antara inisiator dan pendiri CUSJ. Lelaki 55 tahun ini adalah pencipta lagu Sengakalant yang pernah populer. Itu sebab dia di sapa Kek Sengkalant.
Pada 2001, Kolik mendirikan Sanggar Sengkalant. Dari situlah, pada 2003 menghasilkan album Sengkalant dan melahirkan beberapa artis daerah seperti Lisa dan kawan-kawan. Album ini menjadi lagu daerah Simpang Hulu pertama kali, pernah tayang di acara senada serunai TVRI Pontianak.
Kek Sengkalant berdomisili di Balai Semandang, Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Beliau seorang pegawai negeri sipil yang sekarang masih aktif sebagai Korwilcam bidang pendidikan di Kecamatan Simpang Hulu.
Saya berkesempatan berkunjung ke kediaman Kolik. Saya pun disuguhi minuman kopi dan snack. Kami bercerita panjang lebar, Kolik berbagi kisah tentang proses kehidupan mengarungi kehidupan berumah tangga, mimpi bagaimana membangun kampung halaman untuk dapat memberdayakankan masyarakat. Bercerita kondisi Simpang Hulu secara umum, dan Balai Semandang khususnya yang serba kekurangan dari sisi akses baik informasi, transformasi, pendidikan, kesehatan dan fenomena social yang terjadi saat sebelum berdirinya CUSJ pada 1991.
Saat itu Kolik menjabat sebagai Ketua Dewan Stasi Balai Semandang. Di akhir periode sebagai Ketua Dewan Stasi, Kolik mengajukan agar dapat dimekarkan menjadi Paroki definitif Keuskupan Ketapang. Pengajuan ini pun terwujud 3 tahun kemudian, Balai Semandang akhirnya menjadi Paroki Definitif. Melihat kondisi seperti itu, pada 1991 Kolik mengundang PSE Keuskupan Ketapang untuk hadir di stasi ini untuk memberikan rekoleksi pasangan suami istri (Pasutri). Persoalan pengelolaan keuangan keluarga dan persoalan lainnya banyak dibahas.
Kegiatan itu menyepakati pendirian CUSJ pada 1 November 1991. Di CUSJ, Kolik pernah menjabat ketua pengurus selama 15 tahun (1997-2012). Selama kepemimpinannya, CUSJ pelan-pelan berkembang menjadi lembaga besar.
Dalam memimpin sebuah organisasi yang semakin tahun semakin berkembang tentu banyak tantangan, sehingga bagaimana masa itu pengurus dituntut untuk terus berusaha bekerja keras, bersama-sama, melakukan inovasi dalam rangka membesarkan organisasi CU Semandang Jaya, ungkap Kornelius Kolik.
Sampai akhir periode kepengurusan kami, pengurus senang bisa mewujudkan mimpi CUSJ dapat memiliki kantor pusat yang cukup representatif. diresmikan Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH pada 28 Februari 2012, lanjut Kolik.
Setelah tidak lagi menjadi pengurus CUSJ, awal mengalami ketidakbiasaan. Waktu itu terjadi pemisahan induk Koperasi Sekunder di Pontianak, di BKCUK. Beberapa CU Primer di bawah naungannya keluar dari anggota termasuk CUSJ dan membentuk induk Sekunder baru bernama Puskhat. Beliau ditunjuk sebagai Pengurusnya.
Dan akhir periode selama 5 tahun menjadi pengurus Puskhat ada kunjungan ke Kuching. Di sana sempat berkunjung ke kampung budaya, dengan pernak-pernik budaya Dayak yang lengkap sehingga sering dikunjungi turis. Ketika berkunjung ke kampung budaya tersebut, Kolik terinspirasi dan berpikir setelah pulang ke daerah apakah mampu meniru mewujudkan kampung budaya.
Pada 2015 ada tawaran dari Pemda Ketapang, jika daerah Simpang Hulu dapat menyiapkan lokasi pembangunan rumah betang Dayak. Letaknya di tepi jalan Trans Kalimantan. Jika lahan dihibahkan, pemerintah akan membantu biaya pembangunan Rumah Betang tersebut. Di sela tugas rutin sebagai PNS, dan menyenangi bidang seni dan budaya, Kolik menyanggupi untuk memperjuangkan tawaran itu sebagai kesempatan mewujudkan mimpinya selama ini kepada daerah.
Akhirnya terpilih Kolik sebagai Ketua Pembangunan Rumah Betang Kecamatan Simpang Hulu.
Sebelum itu sudah ada terbentuk kepanitian, tapi tidak berjalan. Akhirnya kesempatan ini saya gunakan sebaik-baiknya untuk daerah, karena rumah betang itu sangat penting agar budaya tetap lestari dan generasi kelak bisa melihat tradisi leluhur yang masih tersisa ini. Dan puji Tuhan perkembangan saat ini pembangunan rumah betang sudah rampung dan akan diresmikan pada Juli 2020, jelas Kolik. (Ariyanto)
Hits: 164
Recent Comments