Kantor Cabang Simpang Dua (KCSP) didirikan pada tahun 2005 lalu. Bermula dari ketika pengurus CU Semandang Jaya (CUSJ) yang kala itu dipimpin Kornelius Kolik mengadakan kegiatan Strategic Planning and Business Planning (SPBP) di Dusun Mantok Gerai, Desa Gema, Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari itu dihadiri oleh sejumlah perwakilan anggota yang berasal di Kecamatan Simpang Dua. Dari kegiatan itu akhirnya diputuskanlah pendirian Tempat Pelayanan (TP) CU Semandang Jaya di Simpang Dua dengan nama TP Pusaka Bagana. Pencetus nama Pusaka Bagana itu sendiri adalah seorang anggota yang berasal dari Kampung Sungai Tontang bernama Yahya Ipeh. Diambilnya kata itu karena memiliki arti dimana Pusaka berarti harta warisan dan Bagana berarti penunggu suatu tempat keramat.
Seiring perkembangan, kini nama TP Pusaka Bagana berubah menjadi KC Simpang Dua. Berdasarkan perkembangan per September ini, secara keanggotan KC Simpang Dua menempati urutan pertama dari 37 KC yang ada di CUSJ, yakni berjumlah anggota 2.885 orang. Sedangkan dari segi asset, KC Simpang Dua berada di posisi ke dua setelah KC Balai Berkuak, dengan asset sudah mencapai 30,5 milyar.
“Kami selalu optimis untuk memenuhi pencapaian target yang sudah ditentukan dalam Rencana Kerja Anggaran Tahunan CUSJ. Ini sudah menjadi program kerja yang sudah menjadi kewajiban kami sebagai karyawan untuk melakukannya. Saat ini tim kami ada 7 orang, dalam melaksanakan tugas kami saling bersinergi,” jelas Damianus Jang, S.Th, Manager KC Simpang Dua.
“Ada banyak tugas yang harus kami kerjakan, disamping meningkatkan asset dan anggota juga memikirkan pencapaian yang lain, menjaga likuiditas agar selalu baik, pinjaman beredar tidak melebihi rasio dan seterusnya. Tak kalah pentingnya juga adalah bagaimana kita membangun kantor baru yang representatif mengingat kantor lama juga sudah tidak memungkinkan untuk posisi kantor cabang dengan anggota dan asset yang cukup besar seperti sekarang ini,” kata Djang ketika ditemui disela-sela kesibukannya.
Kalau kita melihat tampilan luar kantor KC Simpang Dua memang tidak semegah yang dibayangkan. Layaknya sebagai bangunan rumah tempat tinggal biasa, karena memang dulu membeli rumah untuk dijadikan kantor tempat pelayanan kepada anggota. Meski demikian tak mengurangi semangat aktivis KC Simpang Dua untuk terus bekerja keras mendongkrak pertumbuhan KC Simpang Dua.
“Saya sangat bangga menjadi keluarga besar CUSJ, merasa puas atas pelayanan di dalamnya. Berharap supaya CUSJ berkembang terus sehingga nantinya menjadi CU pilihan masyarakat dimanapun berada,” kata Albina Rupina anggota CUSJ KC Simpang Dua dengan BA 1076 berasal dari Desa Mekar Raya.
“Anggota CUSJ di sini sangat senang atas pelayanan yang dilakukan. Kami tidak perlu berjalan jauh hanya untuk menabung sedikit uang, karena mereka siap menjemput setoran setiap bulannya ketika kami sudah gajian di perusahaan tempat kami bekerja ini,” ungkap Lorensius Haidir, anggota yang beralamat di Kembera dengan no BA. 048 ini.
Kepuasan anggota adalah prioritas utama bagi KC Simpang Dua. Tidak heran kalau kehadirannya selalu diterima dengan baik oleh masyarakat. Sekarang wilayah kerja CUSJ KC Simpang Dua sudah sampai ke Desa Matan, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara. Wilayah kerja yang cukup luas dan membutuhkan mental dan fisik yang tangguh bagi para aktivisnya agar bisa melayani anggota.
“Kami sangat salut atas pelayanan staff CUSJ yang tidak mengenal lelah demi anggotanya. Saya sendiri secara pribadi merasa bersyukur dan berterima kasih untuk kehadirannya di desa kami ini. Sebelum ada CUSJ, kami di Desa Matan Jaya ini sangat kesulitan untuk menabung, harus pergi ke Teluk Melano, mengeluarkan biaya dan waktu untuk sekedar menabung,” ungkap Dinar Abdullah anggota yang beralamat di Matan.
CUSJ akan terus bertumbuh dan berinovasi dalam memberi pelayanan terbaik, menjadi kendaraan bagi anggota mencapai kesejahteraan hidup. Meski di depan tantangan yang dihadapi cukup besar, CUSJ optimis bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Karena di era perkembangan dunia yang sangat pesat ini, seluruh aktivis meyakini bahwa bukan yang kuat memangsa yang lemah, bukan yang besar memangsa yang kecil, akan tetapi yang cepatlah yang akan menjadi pemenangnya. *JONSEN RUPINUS
Hits: 141
Recent Comments