: - Tuesday, 30-04-2024

Memasuki kuartal pertama tahun 2020, Indonesia diterpa oleh wabah Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19. Hingga hari Rabu tanggal 1 Juli 2020, sebanyak 57.770 kasus telah dikonfirmasi positif oleh pemerintah. Melihat pandemi ini, tentu saja pemerintah pusat maupun daerah tidak tinggal diam. Yakni dengan mengeluarkan kebijakan seperti pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di sejumlah wilayah, kebijakan terkait krisis ekonomi, dan peningkatan pelayanan kesehatan maupun hal pendukung lainnya.

Banyak juga perusahaan yang terpaksa gulung tikar di tengah pandemi ini karena kesusahan produksi, tidak stabilnya arus kas atau penurunan pada kinerja bisnis lainnya sehingga membuat karyawan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga ancaman kebangkrutan. Sedangkan bagi masyarakat yang pekerjaannya tidak dapat dilaksanakan dari rumah, diwajibkan untuk menerapkan protokol pencegahan Covid-19 dalam melakukan aktivitas.

Kehidupan manusia layaknya roda yang berputar. Kadang berada di puncak kesuksesan dan ada kalanya berada di titik terendah pencapaian. Dunia UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) turut bergejolak di tengah pandemi ini. Yang untung menjadi mujur, yang rugi menjadi buntung.

Mengelola keuangan saat pandemi seperti sekarang menjadi tantangan bagi masyarakat karena membutuhkan cara yang berbeda dari yang biasa dilakukan. Melakukan langkah kecil seperti menabung dan investasi menjadi cara yang dapat dilakukan untuk menyiapkan rencana keuangan sampai pandemi berakhir.

Melihat situasi pandemi global Covid-19 yang sudah berada dekat di sekitar aktivitas CUSJ, dan untuk mendukung pemerintah dalam pencegahan penularan, maka diambillah langkah-langkah seperti pemberlakuan jam buka tutup kantor dari yang sebelumnya pada hari Senin sampai Jumat dimulai jam 08.00 – 16.00 WIB sekarang diberlakukan jam 08.30 – 15.00 WIB. Dan hari Sabtu, yang sebelumnya jam 08.00 – 12.00 WIB, kini berlaku jam 08.30 – 12.00 WIB.

PSBB yang dilakukan berbagai daerah demi menekan penyebaran Covid-19, diharapkan tidak mengurangi kualitas pelayanan. CUSJ dalam hal ini terus memberikan pelayan yang prima terhadap anggota. Hal ini juga yang dilakukan CUSJ KC Pangkalan Banteng, Kalimantan Tengah. Meskipun dibeberapa wilayah memberlakukan lockdown tapi tidak mengurangi semangat aktivis dalam melayani anggota.

“Situasi ini menjadi tantangan bagi kami, beberapa area pelayanan harus lockdown dan kami sama sekali tidak bisa bertemu dengan anggota. Hal ini menjadi tantangan sendiri, karna yang biasanya keadaan normal lalu tiba-tiba berubah, bahkan ada anggota yang takut bertemu karena khawatir,” jelas Nitasari, Manager Kantor Cabang Pangkalan Banteng.

 “Teknis pelayanan yang kami terapkan selama pandemi ini, kami pelayanan di pos jaga dengan menentukan tanggal janjian dengan anggota, selain itu kami juga menunjuk  salah satu anggota di desa yang terdampak sebagai kolektor sementara di Desa. Hal ini dirasa cukup berhasil, karena di masa pandemik ini kita harus tetap melakukan protokol kesehatan dengan tetap menjaga jarak, menggunakan masker dan dengan cara ini pelayanan terhadap anggota tetap biasa dilakukan,” lanjut Nita sapaan akrabnya saat dihubungi via telepon.

Sementara itu di wilayah Kantor Cabang Air Upas, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat juga mengalami hal yang sama. Hampir seluruh wilayah menerapkan lockdown, sehingga pelayanan sedikit terhambat. Tapi ini tidak menyurutkan semangat aktivis disana, mereka terus melakukan pelayanan dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan dan selalu berkoordinasi dengan Tim penangan Covid-19 kecamatan dan Desa.

Ignasius Radman Doni, Manager Kantor Cabang Air Upas berusaha untuk terus memberikan pelayanan yang maksimal kepada anggota di Air Upas. “Tetap semangat dan mencari informasi terkait tanggal mulai sampai berakhir masa lockdown tersebut kemudian kami meneyusun rencana pelayanan menuju tempat yg sudah selesai masa lockdown,” terangnya saat dihubungi melalui sosial media.

Selain itu untuk mendukung pemerintah dalam menangani penyebaran covid-19 ini, Pengurus CUSJ menghimbau agar para aktivis untuk tidak melakukan kegiatan yang berpotensi melibatkan banyak orang, dianjurkan untuk tidak mengunjungi tempat keramaian, dan selama di tempat kerja aktivis CUSJ untuk selalu menerapkan protocol kesahatan seperti mengunakan masker,  saat tiba di kantor, membawa selalu handsanitizer, menjaga kebugaran, minum vitamin C, membiasakan untuk tidak berjabat tangan, mengurangi menyentuh fasilitas atau peralatan bersama.

Kondisi saat ini bukanlah sebuah hambatan, tetapi ini adalah suatu momentum. Mari kita gunakan momentum ini untuk berubah, untuk menuju yang lebih baik, untuk Indonesia maju. Semoga pandemi segera berlalu, kehidupan dunia menjadi normal dan cerah kembali dengan cara kita bersama turut serta meredam penyebarannya. Mari kita bersama-sama lawan Virus Corona.*YONO VAN GAPA

Hits: 80

TINGGALKAN KOMENTAR

STATISTIK PENGUNJUNG WEB

  • 1
  • 784
  • 582
  • 368,800

Categories

Archives