Menapak usianya yang ke-28, CUSJ masih mantap dalam trend perkembangannya. Seperti credit union pada umumnya, CUSJ juga melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) setiap tahunnya. RAT ini adalah forum tertinggi dalam sebuah credit union, karena melalui forum inilah seluruh pertanggungjawaban kinerja pengurus dan manajemen di sampaikan secara transparan kepada anggota.
Di Tahun Buku 2019 (TB 2019) ini, perkembangan CUSJ sudah pada angka 39.919 anggota dengan asset Rp. 319 milyar. Data ini diambil dalam laporan keuangan CUSJ per Desember 2019 lalu. Angka itu menunjukkan trend pertumbuhan yang signifikan dari waktu ke waktu. Kondisi ini tentu saja menegaskan bahwa eksistensi CUSJ dalam kiprahnya di dunia pemberdayaan ekonomi kerakyatan diakui dan mendapat kepercayaan publik.
Meski begitu tidak ada alasan bagi seluruh aktivisnya untuk berpuas diri. Lembaga yang mayoritas anggotanya dari kalangan menengah ke bawah ini harus bisa terus berkembang dan mampu menyesuaikan perkembangan zaman. Untuk bisa seperti itu, maka mengevaluasi segala kekurangan dengan memperbaikinya, mengelola tantangan dengan mengubahnya menjadi peluang adalah cara yang terus menerus dilakukan agar CUSJ menjadi lembaga yang kuat, cepat dan mampu bersaing. Mengingat di era perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini, bukan lagi yang besar mengalahkan yang kecil, melainkan yang cepatlah yang akan mengalahkan yang lamban. Siapa yang lamban akan tenggelam dan siapa yang cepat itu akan menjadi pemenang.
Prinsip inilah yang kemudian menjadi pedoman bagi CUSJ selama TB 2019 sebagai upaya untuk menyesuaikan diri ditengah pesat dan kerasnya perkembangan digitalisasi sekarang ini. Berusaha bekerja keras dan berjuang bersama mencari peluang bagaimana menumbuhkan gerakan CUSJ agar menjadi lebih kuat. Karenanya, pada TB 2019 CUSJ fokus kepada pemanfaatan digital sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan kepada anggota. Melalui proses panjang, akhirnya model pelayanan dengan menggunakan sistem digital sudah mulai diterapkan di CUSJ pada tahun 2019 lalu.
CUSJ sudah menggunakan transaksi online dan realtime. Dengan adanya aplikasi transaksi anggota melalui SIP dan SJ Mobile ini, maka akses pelayaan kepada anggota bisa dilakuan lebih cepat dan mampu mengurangi human error yang biasa terjadi pada transaksi manual sebelumnya. Tentu sistem layanan digital ini pun perlu ditingkatkan terus menerus agar anggota benar-benar merasakan manfaat perkembangan teknologi, jelas Milen, Ketua Pengurus CUSJ.
Selain itu, terobosan juga dilakukan di sektor pengembangan ekonomi anggota dengan menambah satu departemen dalam struktur organisasi CUSJ yaitu Departemen Social Performance Management (SPM) yang secara fokus pekerjaannya melakukan pendampingan kepada anggota.
Departemen ini tugasnya adalah memberikan pendampingan yang berkelanjutan kepada anggota agar mereka tertarik untuk ber-entrepreneur (membangun usaha). Upaya ini kita lakukan agar anggota memiliki usaha yang akan menjadi sumber pendapatan keluarga anggota. Kunci keberhasilannya adalah apakah anggota itu sendiri mau mengubah pola pikir yang selama ini yang bergantung kepada sumber pendapatan tertentu menjadi lebih terbuka dan mau mencoba untuk mencari sumber sumber pendapatan lainnya yang sebenarnya di wilayah wilayah pengembangan tersedia dan memerlukan inovasi-inovasi dalam mengelola sumberdaya tersebut. Dengan keberadaan Departemen SPM ini maka diharapkan pemberdayaan kepada anggota lebih fokus dan berhasil,terang Milen dengan optimis.
Menurut Milen, selain memperkuat kinerja keuangan, CUSJ juga memperkuat kinerja sosialnya. Jika kinerja keuangan diperkuat dengan menerapkan sistem digitalisasi, maka untuk kinerja sosialnya bentuklah SPM ini untuk memperkuat pendampingan langsung kepada anggota, membantu anggota membangun usaha-usaha produktifnya. Dengan demikian, Milen meyakini bahwa apabila kinerja keuangan dan kinerja sosial ini berjalan seimbang, maka dapat dipastikan bahwa CUSJ secara organisasi akan kuat, dan anggotanya hidup sejahtera.
Dengan fokus pada dua kinerja itu tadi, sekarang terbukti pada TB 2019, pertumbuhan keanggotaan melebihi 10% dan asset di atas 12%. Dan kelompok-kelompok tani binaan CUSJ juga sudah mulai terbentuk. Ini menandakan bahwa geliat anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya masih memberi kepercayaan kepada CUSJ sebagai mitra dalam mengembangkan ekonomi keluarganya. Hal ini menjadi penyemangat bagi seluruh aktivis dalam mengembangkan CUSJ, karena dengan kepercayaan yang diberikan kepada Pengurus, Pengawas dan Manajemen maka diharapkan kami mampu menjaga amanah yang diberikan guna membawa lembaga ini pada tujuan yang sudah diamanatkan para pendiri, terangnya lagi.
Untuk mensinergikan gerakan yang ingin dibangun, maka pada tahun 2019 lalu sudah dimulai dengan pembentukan SJ Group yang nanti akan menjadi mitra dari CUSJ, Koperasi Optimis Maju Bersama (KOMB-Okomo Mart) dan SJ Agro. Selain memperkuat mitra internal, juga akan membangun jaringan luar agar tujuan gerakan dapat tercapai dan bermanfaat bagi anggota. Mimpi besarnya itu adalah terciptanya usaha-usaha alternatif anggota dan adanya pendampingan yang berkelanjutan agar CUSJ tetap menjadi pilihan anggota, dan loyal, tegas Milen, Ketua Pengurus yang terpilih 2 periode ini.
Dalam kegiatan kelembagaan, selama TB 2019 CUSJ tahap demi tahap berusaha mewujudkan tata kelola CU yang sehat. Untuk memperkuat legalitas formalnya, CUSJ juga terus mengurus perizinan beberapa Kantor Cabang dengan pemerintah daerah terkait. Hal ini membuktikan bahwa kehadiran CUSJ bukan lembaga keuangan abal-abal yang datang di tengah masyarakat kemudian pergi begitu saja, melainkan kita ingin mengikuti aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah karena tujuan keberadaan CUSJ adalah meningkatkan kualitas hidup anggota yang ada di Kantor Cabang. Untuk mewujudkan itu tentu harus bekerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya adalah pemerintah daerah. Tentu ini bukan pekerjaan mudah tetapi dengan kerjasama maka kami yakin bahwa tujuan tersebut bisa tercapai, terang ayah dua anak ini.
Dari beberapa yang sudah dikerjakan selama TB 2019, ada beberapa kendala dihadapi terkait pesatnya teknologi adalah belum meratanya penggunaan teknologi oleh anggota CUSJ. Kami berupaya mempermudah transaksi anggota dengan berinovasi meluncurkan aplikasi SJ Mobile. Aplikasi ini dapat digunakan oleh anggota untuk bertransaksi secara online tanpa harus datang ke kantor. SJ Mobile sangat memudahkan anggota membeli pulsa, membeli voucher listrik, membayar tagihan BPJS, di mana pun berada selama jaringan internet tersedia. Peluncuran aplikasi ini bukan semata-mata ingin terlihat keren tetapi lebih kepada tujuan agar anggota dapat mengakses layanan CUSJ seiring pesatnya perkembangan teknologi, lanjutnya.
Kemudian dia berharap memasuki TB 2020 ini seluruh aktivis bersama-sama untuk lebih fokus bagaimana mengajak kaum milenial ikut terlibat dalam gerakan CUSJ. Mengingat dalam dunia digital saat ini, anak muda atau kaum milenial tidak begitu tertarik dengan koperasi, padahal keterlibatan mereka sangat penting untuk keberlanjutan CUSJ kedepannya. (Frans Lakon)
Hits: 204
Recent Comments