Adalah seorang ibu dua anak yang menyimpan semua harapan untuk sebuah keberhasilan dalam mengolah lahan tanahnya hingga menjadi kebun sayur yang subur, hasilnya dapat dinikmati banyak orang.
Di banyak tempat, rata-rata yang menjadi motor dalam mengelola bidang usaha rumah tangga adalah seorang laki-laki, apalagi kalau sudah menyangkut pengolahan lahan tanah. Yang terjadi disini justru sebaliknya.
Seorang ibu separo baya, namanya Hermina (50), adalah salah seorang diantara sekian banyak perempuan yang berjuang gigih untuk kelangsungan hidup keluarganya. Dengan ulet dan bekerja keras, ia sukses mengolah lahan tanah miliknya menjadi hamparan kebun sayur yang cukup luas.
Satu tahun setengah ia tekuni usaha ini setelah tidak lagi menjadi guru di sebuah Yayasan yang ada di Pontianak. Dia dan keluarga memutuskan pulang kampung di Randau Jekak, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang. Bersama suaminya, ia merintis usaha mulai dari bawah hingga akhirnya sekarang sudah mampu mempekerjakan lima karyawan.
Suaminya Hermanus Pare (47) sangat mendukung dan turut serta secara bersama-sama membangun usaha yang digagasnya ini. Kerja keras memang tidak akan pernah menghianati hasil. Usaha yang mereka rintis akhirnya mulai menunjukkan keberhasilan. Hanya empat bulan berselang setelah terhitung dari mereka membuka lahan tanahnya, kebun sayur-sayuran yang mereka tanam pun mulai dipanen dan dipasarkan.
Keberhasilan usaha yang Hermina rintis bersama keluarganya ini bukanlah tidak ada kendala yang dihadapi. Setiap usaha dan apapun bentuknya, pasti ada tantangan. “Tentu banyak kendala yang kami hadapi, terutama masalah modal. Karena untuk menekuni sebuah usaha seperti yang mereka lakukan ini sudah pasti memerlukan biaya pupuk, racun hama, dan lainnya yang cukup besar, tapi karena kami adalah anggota CUSJ, maka urusan modal tidak menjadi kendala berarti. Dengan adanya CUSJ, usaha kami sangat terbantu,” jelas Hermina.
Hermina dan keluarganya sudah menjadi anggota CUSJ sejak 2019 lalu. Untuk mengembangkan usahanya, mereka mengajukan pinjaman untuk modal usaha. Seiring berjalannya waktu, Hermina dan suaminya terus mengembangkan usahanya. Sekarang, hampir setiap Minggu, mereka dapat meraih keuntungan bersih rata-rata 1 juta. “Semakin banyak jenis sayur yang ditanam, maka hasil penjualannya pun semakin meningkat,” lanjut Hermina.
Sekarang mereka mulai menggarap lahan yang usia tanamnya sudah tidak produktif lagi. Kedepannya mereka berharap dapat mewujudkan konsep agrowisata. “Dengan konsep agrowisata maka selain pelanggan dapat membeli sayur-mayur, juga dapat menikmati pemandangan alam, bakar ikan, dan bersantai bersama keluarga. *JONSEN RUPINUS
Hits: 52
Recent Comments