Meraban, begitulah biasanya sebutan untuk wilayah Desa Kualan Hilir secara umum yang letak geografisnya berada di sebelah barat Kecamatan Simpang Hulu dan berjarak 18 kilometer dari pusat kota kecamatan Simpang Hulu.
CU Semandang Jaya mulai membuka pelayanan di Meraban sejak tahun 2008 dan membangun kantor di tengah-tengah kampung Meraban, tepatnya beralamat di jalan Sekantak Dusun Meraban. Setelah dibukanya pelayanan setiap hari di Kantor Cabang Meraban, pelayanan ke kampung-kampung seperti melakukan kegiatan pendidikan kepada anggota, pendampingan pengelolaan keuangan keluarga, serta pendampingan kredit bagi anggota dilakukan lebih gencar. Hal ini bertujuan agar setiap informasi tentang CUSJ dapat diserap oleh seluruh lapisan masyarakat pada umumnya dan anggota pada khususnya.
Kendala yang dihadapi oleh aktivis kala itu adalah sulitnya menjangkau kampung-kampung di seluruh wilayah Desa Kualan Hilir yang terisolir disebabkan akses jalan yang buruk. Satu-satunya solusi adalah dengan mengandalkan moda transportasi air menggunakan speedboat menyusuri Sungai Kualan. Memerlukan tekat, semangat dan fisik yang prima agar proses pelayanan kepada anggota berjalan lancar.
Dari sejak dibukanya kantor cabang CUSJ di Meraban hingga saat ini, pelayanan selalu dilakukan dengan metode jemput bola yaitu mendatangi dan melayani anggota secara langsung terutama di kampung-kampung yang akses transportasinya sangat sulit. Dengan demikian pelayanan pada anggota dapat dilakukan secara maksimal.
Berdasarkan laporan data CUSJ KC Meraban periode Februari 2020, penetrasi anggota sudah mencapai 37%. Pertumbuhan KC Meraban cenderung mengalami peningkatan dan berhasil meraih penghargaan sebagai Kantor Cabang yang dulunya under estimate menjadi optimis pada tahun buku 2019 dalam ajang SJ Award 2020.
Hadirnya CUSJ di Meraban juga sangat berpengaruh pada perputaran roda ekonomi di sana, hal ini diakui oleh beberapa anggota secara lansung. “Hadirnya CUSJ di Meraban ini sangat membantu kami sebagai orang tua dalam menanamkan investasi berupa pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi, mulai dari biaya pendaftaran, biaya semester, biaya hidup selama di kota hingga biaya wisuda anak-anak kami,” tutur Siu yang bekerja sebagai perangkat Desa Kualan Hilir.
Untuk mempersiapkan sumber daya manusia di era industri 4.0, pendidikan menjadi sangat penting. Mayoritas orang tua menginginkan anak-anaknya mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi sebagai bekal hidup di masa mendatang. Tingginya biaya pendidikan menjadi hambatan sebagian besar masyarakat, oleh sebab itu CUSJ memberikan solusi dengan menyediakan produk pinjaman untuk pendidikan dan produk Tabungan Masa Depan Pendidikan (Tamapan).
Selain membantu bidang pendidikan, hadirnya CUSJ juga diakui sebagai solusi bagi kesulitan keuangan para anggota. “Dulu sebelum adanya CUSJ, kami kesulitan menyimpan uang dan memperoleh modal untuk usaha, sedangkan potensi hasil alam sangat melimpah seperti karet alam. Dan dulu bagi kami membangun rumah walet merupakan hal yang mahal dan mustahil bisa dilakukan, namun setelah adanya CUSJ di Meraban ini semua yang tidak mungkin menjadi mungkin, asalkan kita sebagai anggota rajin menabung dan tetap bekerja keras menambah tabungan,” ungkap Erhamiah anggota asal Kampung Mungus ini.
Pernyataan Siu dan Erhamiah merupakan sebagian kecil kisah kesaksian hidup yang dialami oleh sebagian besar anggota CUSJ di KC Meraban. Mereka berharap CUSJ maju dan terus berkembang menjadi yang terbaik. *Donatus Bandi Wijoyo
Hits: 92
Recent Comments