Pandemi Covid-19 telah mengubah perilaku dan tatanan kehidupan masyarakat, tak terkecuali usaha mikro seperti yang telah dijalankan oleh Ahmad Syafari (42) atau yang lebih dikenal dengan pangilan pak De Ahmad.
Ahmad Syafiri merupakan salah satu anggota CU Semandang Jaya (CUSJ) Kantor Cabang Nanga Bulik. Ia bergabung sejak 2017 lalu, setelah mengikuti kegiatan sosialisasi dan motivasi yang dilakukan oleh CUSJ.
Selama ini ia menekuni usaha berjualan mie ayam secara keliling dari rumah ke rumah, gang ke gang, kampung ke kampong. Ia mengaku selama pandemi ini omzet penjualan mengalami penurunan.
“Sejak 4 bulan terakhir usaha saya mengalami penurunan drastis karena sepinya pembeli akibat pembatasan sosial pandemi Covid-19 ini,” ungkap pria yang akrab dipanggil Paman Pentol ini ketika mampir ke Kantor Cabang Nanga Bulik.
Lelaki separoh baya yang tampilannya masih enerjik ini adalah sosok pekerja keras, ulet, tabah dan selalu berusaha, pantang menyerah untuk menafkahi kebutuhan keluarganya sehari-hari. Selain berjualan mie ayam, ia juga melakukan pekerjaan apapun seperti menjadi tukang bangunanan.
Dari pekerjaan yang dilakukannya ia sudah mempersiapkan masa ketika tidak mampu lagi bekerja.
Sore itu sepulang dari berjualan keliling, ia menyempatkan diri singgah di Kantor Cabang Nanga Bulik. Setiap bulan ia rutin menyisihkan uang dari penghasilannya berjualan untuk ditabungkan dan membayar pinjaman modal usaha yang sudah ia geluti.
Dengan ramah dan selalu tersenyum ia bercerita tentang pengalamannya tentang bagaimana membangun usahanya, melayani para pembeli yang baik serta suka dukanya menjalankan usahanya terutama pada masa pandemi Covid-19 ini.
“Alhamdullilah ya mas, baru-baru ini pendapatan saya mulai meningkat dibandingkan beberapa bulan yang lalu. Omzet penjualan meningkat 50% dari sebelumnya. Omzet atau penjualan yang saya dapatkan per hari bisa mencapai 600 – 700 ribu. Ini berkat pinjaman modal yang dipercayakan CUSJ kepada saya untuk membangun usaha ini,” jelas Pakde Pentol dengan raut muka yang selalu ceria.
“Berkat CUSJ, saya mendapatkan solusi sehingga saya bisa berkembang dengan usaha yang digeluti sekarang ini. Selama menjadi anggota CUSJ saya sudah melakukan pinjaman sebanyak 4 kali,” tambahnya.
CUSJ sesuai misi sosialnya Menjadi Credit Union terdepan dalam pelayanan dan mampu memberikan solusi keuangan Anggota, ini membuktikan bahwa Credit Union (CU) tidak hanya fokus pada kinerja keuangan tapi yang paling penting adalah kinerja sosial (Social performance) sebagai proses pemberdayaan anggota di tandai dengan pendapatan meningkat hingga pada akhirnya kualitas dan taraf hidup meningkat. CUSJ memiliki produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota saat, ini antaranya adalah produk pinjaman usaha produktif, dan layanan transaksi keuangan secara online, real time dan fleksibel.
Usaha mie ayam pak Ahmad Syafari merupakan satu diantara masih banyak anggota yang sangat merasa terbantu dengan modal dengan pemanfaatan produk pinjaman usaha produktif di CUSJ.
“Saya sanggat bersyukur saya bergabung dengan CUSJ tahun 2017 yang lalu dan kini saya sangat merasakan manfaatnya,” ujarnya menutup pembicaraan.*OKTAVIANUS ARDI
Hits: 133
Recent Comments